Opordosis

 

Sebenarnya judul ini masuk kedalam segmen ngabuburead, cuma rilis setelah bulan puasa tepatnya pas masih diminggu-minggu lebaran idul fitri ini. Tidak terasa sebulan penuh kita semua telah menunaikan ibadah puasa dan tiba saatnya kita menyambut Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah. Semoga amal ibadah kita yang dilakukan selama Ramadhan diterima Alloh SWT dan di hari yang Fitri ini kita kembali pada jiwa yang bersih nan suci, layaknya seorang bayi yang lahir kedunia, tanpa dosa. Aamiin

Idul Fitri kali ini juga serentak berbarengan dengan Hari Raya Kenaikan Isa Al masih, ini bisa dikatakan momen yang spesial dan jarang terjadi, dua hari raya besar terjadi diwaktu bersamaan. Semoga ini menjadi poin menguatnya toleransi di Indonesia, dan momen kebangkitan dunia dalam menghadapi Covid-19.

Saya juga berduka dan terus berdoa tentang apa yang sedang dan sudah terjadi di Palestina, saudara-saudari kita disana sedang dilanda keadaan yang sulit, semoga mereka diberikan kekuatan, ketabahan dan lindungan dari Alloh. Kita tetap bisa menolong mereka yang di Palestina dengan doa dan materi berupa sumbangan pada badan amal tertentu, namun sebelum menyumbang alangkah baiknya teliti dalam memilih badan amal supaya sumbangan kita sampai dan saudara-saudari kita yang di Palestina bisa menerimanya.

Takbir mulai bergema sejak Rabu malam, menandakan kita telah selesai dengan bulan Ramadhan dan akan menyambuat bulan Syawal serta bulan-bulan yang lainnya. Pada momentum lebaran ini, sangat terasa tenang dan sejuk meskipun masih dalam kondisi yang kurang lebih sama dengan tahun kemarin yakni masih adanya covid-19. Namun, tidak menghalangi akan khidmatnya lebaran kali ini.

Dimomen lebaran ini, tentunya kita saling memaafkan antar sesama. Orang tua dan anaknya, kakak dan adiknya, serta dengan sesama saudara semua saling bersalaman dengan harapan semua kesalahan dimaafkan baik yang disengaja maupun tidak. Tapi, sejatinya memaafkan bukan hanya dalam hari-hari tertentu saja alangkah baiknya setiap hari kita memaafkan kesalahan, memaafkan bukan berarti kita lemah justru itu menandakan kita kuat dan hati kita ikhlas karena tidak baik menyimpan dendam hanya akan jadi racun yang membunuh secara perlahan.

Selain momen bersalaman yang identik pada saat lebaran, ada juga sajian yang ada saat lebaran seperti ketupat, opor ayam, sambal goreng kentang dan juga kue nastar. Sajian makanan ini biasa dimakan saat setelah sholat Ied di mesjid dilakukan, sambil saling bercengkrama dengan keluarga besar. Kombinasi opor ditambah ketupat adalah menu yang paling cocok disantap.

Namun, jangan terlalu berlebihan saat menyantap hidangan lebaran. Boleh saja kita makan tapi harus tetap dijaga, jangan dijadikan ajang balas dendam puasa yang kemudian memakan banyak menu makanan, ini bisa berdampak kurang sehat pada tubuh ini dikarenakan tubuh khususnya pencernaan perlu adaptasi kembali setelah melaksanakan puasa selama 30 hari. Makanan lebaran biasanya banyak mengandung santan, minyak dan gula. Asupan-asupan ini apabila berlebihan bisa berefek kurang sehat.

Bahkan saya pernah membaca suatu artikel, dikatakan bahwa 3 buah kue nastar itu sama dengan satu piring nasi putih. Kebayang dong, apabila kita ngemil kue nastar sambil ngobrol bersama keluarga dan secara tidak sadar makan kue nastar sebanyak 6 buah, berarti setara 2 piring nasi.

Boleh-boleh saja kita menikmati sajian lebaran yang ada, namun tidak boleh berlebihan dan tetap dalam porsi normal. Itu sebagai bentuk rasa syukur akan kesehatan yang telah diberikan dan syukur terhadap Alloh pada rezeki yang diberikan-Nya kepada kita.

Saya secara pribadi mengucapkan terimakasih kepada kalian semua, terkhusus kepada yang telah membaca segmen ngabuburead selama Ramadhan sampai sekarang, serta semoga kita bisa bertemu di Ramadhan tahun depan dalam kondisi sehat walafiat, dan atas nama pribadi serta keluarga saya mengucapkan, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah,

Taqabbala Minna Waminkum Syiamana Wasyiamakum, Minal Aidzin Wal Faidzin

Mohon maaf lahir dan batin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan jadi Pelangi bagi Mereka yang Buta Warna

Utopia dan Dystopia

Cara Menumbuhkan Minat Baca dan Rekomendasi Buku