100 Tahun Kedepan dan 100 Tahun Kebelakang



Tidak terasa sudah memasuki kuartall terakhir di tahun 2021 ini, gimana kabar kalian semua para pembaca blog ini?Semoga sehat selalu dan tetap menjaga jarak apabila sedang keluar rumah dan pakai juga masker saat beraktivitas outdoor.

Bagaimana menurut kalian tentang tahun 2021 ini? Cape, lelah dan tau-tau aja akan memasuki tahun 2022. Cape dan lelah itu wajar, sebagaimana manusia yakni mahluk yang memiliki titik lemah dan tentunya setiap orang mempunyai kemampuan dan batas yang berbeda, jadi jangan terlalu sering membandingkan hidup kita dengan orang lain. Dan juga saya ucapkan terimakasih kepada kalian karena telah kuat dan bisa sampai dititik hidup kalian sekarang, sekali lagi terima kasih.

Berbicara tentang waktu, kalian pernah berpikir bagaimana keadaan kita, bumi dan planet ini pada 100 tahun kedepan dan apa yang terjadi di 100 tahun kebelakang. 100 tahun atau satu abad adalah waktu yang lama, jika dibandingkan dengan umur seseorang untuk mencapai usia segitu pada saat ini sangat amat jarang. Mungkin pada saat ini waktu 100 tahun itu sekitar 2 generasi manusia.

Ada banyak faktor kenapa manusia zaman sekarang jarang yang mencapai umur segitu. Pertama dari segi makanan, pada saat ini kita manusia sangat amat menginginkan makanan yang instan, simple sekali seduh, sekali tuang. Memang simple dan hemat waktu tapi apabila terlalu sering memakan makanan instan tidak sehat juga untuk tubuh kita, seperti kita tahu makanan seperti junk food, minuman instan atau bersoda itu mempunyai efek samping yang kalau dikonsumsi dalam jangka waktu panjang mempunyai efek samping. Berbeda dengan zaman dulu orang-orang zaman dahulu makan makanan yang sehat seperti ubi-ubi an yang hanya direbus. Dan mungkin juga karena belum ditemukan cara pengolahan makanan yang seperti sekarang, jadi makanan pun hanya direbus, dikukus atau dibakar/panggang. Itupun pengolahannya simple hanya menggunakan bumbu sejuput garam.

Apabila kita tarik garis waktu 100 tahun kedepan dari sekarang adalah tahun 2121 dan 100 tahun kebelakang adalah tahun 1921. Sebelum menjelaskan dalam sudut pandang saya sendiri. Pertama saya akan menyajikan beberapa tanggapan dari beberapa teman saya yang saya mintai pendapat dan gambaran tentang 100 tahun kedepan dan 100 tahun kebelakang.

Menurut teman A ini, ia mengatakan bahwa mungkin pada tahun 1921 di Indonesia masih zaman-zaman kerajaan seperti majapahit dll. Tapi kalau dibelahan bumi lain tepatnya Eropa baru mau recovery karena setelah diterjang ombak penyakit Black Death. Pandemi yang banyak menelan korban jiwa sampe jutaan, dari sini Eropa mulai berkembang kapabilitasnya terutama dari revolusi industri dan tidak lama kemudian Perang Dunia 1 meletus.

Dan 100 tahun kedepan ia mengatakan, melihat dari cara manusia hidup sekarang kondisi bumi akan makin parah, dan perubahan iklim dan global warming. Bumi bakal berat dan susah untuk di hidupi kedepannya yang tentunya akan menjadi kerugian untuk keturunan kita nanti.

Dan juga harga tanah, sekolah yang terus naik, dan tidak menutup kemungkinan 100 tahun kedepan orang udah gabisa membeli rumah atau solusi housting lain kaya rumah susun. Dan mungkin manusia akan lebih merambah luar angkasa seperti Interplanetary travel yang kemungkinan sudah ditemukan dan mars diterraforming oleh Elon Musk atau pihak lain

Lanjut ke teman saya selanjutnya, ia mengatakan yang jelas 100 tahun kedepan global warming akan semakin parah dan tentunya suhu bumi akan semakin naik, dan juga sumber daya yang semakin menipis dan juga harga semakin naik, rantai makanan akan menjadi acak-acakan mungkin ini dikarenakan akan ada beberapa mahluk hidup yang punah dalam rantai makanan ini.

Teknologi semakin maju dan semakin simple, tetapi semakin maju sebuah teknologi selalu ada imbasnya dan salah satu imbasnya tadi pada sumber daya yang semakin menipis.

Dan terakhir dari teman saya, ia mengatakan 100 tahun kedepan banyak pekerjaan yang diotomatisasi atau diambil alih oleh robot, dan sekarang sudah mulai dipake seperti saat memasuki tol kita tidak perlu lagi menggunakan uang cash cukup dengan menempelkan kartu dan dengan sendirinya akan terbayar, intinya teknologi akan semakin canggih.

Kalau 100 tahun kebelakang teknologi belum se mutakhir sekarang dimana kalau kita ingin mengirimkan sebuah pesan atau informasi belum secepat saat ini, dan dizaman dahulu hanya sebatas dengan pos yang memerlukan waktu yang lumayan lama untuk sampai ketempat tujuan.

Itulah beberapa tanggapan dan opini dari beberapa teman saya, yang sempat tanyai via chat. Berikutnya saya akan memaparkan pendapat saya tentang opini mereka dan sekaligus ingin memberikan opini saya apa saja yang ada di 100 tahun kedepan dan 100 tahun kebelakang.

 

Setelah membaca beberapa pendapat diatas, menurut saya memang benar dari sektor teknologi seperti 100 tahun kedepan akan sangat amat maju dari pada saat ini, entah teknologi medis, transportasi atau dalam ekonomi. Apabila 100 tahun kedepan belum ada jasa ekspedisi seperti pada saat ini, mungkin 100 tahun kedepan akan ada model ekspedisi yang lebih cepat yang mungkin bisa dikatakan hitungan jam saja. Pada saat ini saja ekspedisi yang paling cepat adalah rentan waktu 24 jam dan bahkan ada beberapa perusahaan ekspedisi yang telah menggunakan drone untuk mengirim barang kepada para customer nya.

Dari rantai makanan, sepertinya akan ada guncangan dikarenakan ada beberapa spesies yang telah punah dimasa yang akan datang, ini bisa kita saksikan pada saat ini banyak sekali hewan-hewan yang diburu untuk di ambil kulitnya, giginya, bulu nya hanya untuk sekedar pemenuhan estetika belaka. Atau hanya dijadikan hewan peliharaan, menurut saya menjadikan beberapa hewan yang hampir punah kurang tepat apalagi hewan yang memiliki daya jelajah luas seperti gajah, harimau  spesies burung langka, dan lain sebagainya. Terlebih untuk hewan predator dengan memasukannya ke sebuah kandang akan menghilangkan insting berburu nya.

Dalam dunia medis, mungkin saja sudah banyak teknologi-teknologi baru seperti regenerasi sel yang lebih mutakhir dan simple. Dan mungkin telah menemukan beberapa obat untuk penyakit yang ada sekarang dan belum ditemukan penawarnya. Pada saat ini pun sudah banyak produk-produk dalam dunia medis seperti pada bidang biologi molekuler dan pengobatan masa depan dengan menggunakan farmakogenomik.

100 tahun yang akan datang, manusia akan lebih merasa terbebaskan dengan lingkungan sosial, mungkin bisa saja mereka mulai hidup bebas tanpa terikat oleh norma-norma lagi, itu bisa ditebak pada saat ini dimana orang-orang mulai meninggalkannya, sebuah kebiasaan yang tidak tepat apabila dilakukan oleh banyak orang akan mendapatkan kewajaran, pada saat ini banyak hal-hal yang di normalisasikan padahal hal itu memang sudah menyimpang dan tidak wajar, memang susah sekali menjadi manusia dizaman sekarang.

100 tahun kebelakang kehidupan mungkin sangat simple, tidak ada istilah FOMO, kudet atau apa. Apalagi dizaman itu mereka masih melestarikan budaya-budaya yang bisa saja pada saat ini sudah tidak bisa dijumpai lagi oleh kita. Karena dizaman sekarang kalau kita melestarikan budaya seolah-olah dianggap kuno, padahal seperti kata Budi Dalton orang yang berbudaya itu sangat penting karena merupakan identitas kita. Seperti saat saya menonton sebuah konten di YouTube tentang budaya, ada sebuah baju khas dari Baduy dalam yang sangat khas, kemudian ada orang yang ingin mencoba meniru teknik jaitan dari pakaianya itu, dan hasilnya tidak ada penjahit tidak ada mesin jahit yang bisa meniru teknik jaitan ala Baduy dalam itu, jadi kadang orang yang kita anggap maaf kata terbelakang oleh zaman tetapi mereka sangat maju buktinya itu tadi.

Saya selalu kagum dengan negara Jepang, mereka tidak melupakan tradisi dan budaya nya walaupun negara mereka adalah negara maju dalam bidang teknologi dan dunia mengakuinya. Mereka bisa menyeimbangkan menghargai budaya dan beradaptasi dengan zaman.

P.S. kenapa gambarnya adalah Godzilla dan Mechagodzila itu dikarenakan sebuah analogi pribadi saya bahwa Godzilla yakni mahluk raksasa purba dan Mechagodzilla adalah tiruan dari Godzilla itu sendiri yang dilahirkan oleh bidang teknologi. Dan untuk menasbiskan bahwa sekali lagi manusia adalah spesies puncak.

Terimakasih telah menyempatkan membaca tulisan saya ini

Have A Good Day

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan jadi Pelangi bagi Mereka yang Buta Warna

Utopia dan Dystopia

Cara Menumbuhkan Minat Baca dan Rekomendasi Buku