Minggu Malam

 


Selamat tahun baru 2022 semuanya, semoga ditahun yang baru ini kita diberikan rezeki, kesehatan, dan semua keinginan kita tercapai di tahun ini. Aamiin

Bagaimana kalian merayakan pada tahun baru kemarin?bakar-bakaran kah, menikmati kembang api yang dinyalakan, mengobrol dengan orang-orang terdekat atau bahkan cuma sekedar diam saja dirumah. Its Ok, gaada yang salah pada saat tahun baru hanya diam saja di rumah, lagian virus corona sedang lumayan naik lagi dan juga ada varian baru yakni Omicron dan Delmicron. Semoga saja pandemi ini bisa beres tahun 2022 dan kehidupan berjalan seperti semestinya.

Berbicara tentang corona, sudah tidak terasa corona akan memasukin tahun keduanya di Indonesia. Mungkin kalau diibaratkan seorang bayi, bayi ini sedang belajar berjalan sedang lucu-lucu nya. Dengan adanya corona ini semua orang harus menggunakan masker saat bepergian keluar, jadi ngerasa ada yang kurang kalau tidak memakai masker, mungkin dulu kalau kita akan keluar kita hanya membawa dompet, hp dan kunci rumah tapi pada saat ini ada tambahan satu pemain yakni masker.

Setelah bepergian dari luar pun kita harus tetap mencuci tangan atau bahkan mandi untuk membersihkan takutnya ada virus yang ikut ke rumah.

Minggu malam, menurut saya adalah waktu dimana serasa berat kadang besoknya akan memasuki hari senin. Minggu malam adalah distopia nya Friday night (kalian bisa baca tentang Friday Night di artikel sebelum-sebelum nya). Apabila pada saat pulang kerja pada hari jumat terasa sangat santai dan enak aja karena akan menyambut weekend. Berbeda, Minggu malam terasa cepat, dan bahkan sering kali kita berbicara “kok udah hari minggu aja, ga terasa besok senin lagi hadeeeh”. Sebagian orang membenci senin dan itu bukan tanpa alasan. Menurut ahli neuroscience dan penulis buku “Life With Breath” Ed Harrold, sebenarnya yang dibenci bukanlah hari senin itu sendiri. Tetapi adalah persepsi orang tentang apa yang akan mereka jalani selama hari Senin karena Senin dimulainya suatu siklus pekerjaan atau siklus kehidupan baru setelah menikmati akhir pekan.

Dan secara psikologis, hal ini disebabkan karena perubahan siklus tubuh dari dua hari akhir pekan dan awal hari kerja. Hal ini sangat relevan bagi orang yang bekerja Senin-Jumat.

Bahkan saya sempat membaca soal ada sebuah perusahaan yang memundurkan rapat mingguannya menjadi hari selasa, karena seperti kita ketahui kebanyakan orang Hate Monday . Ada orang yang mengatakan kenapa dari Senin ke sabtu itu butuh waktu 6 hari sedangkan dari sabtu ke senin hanya 2 hari.

Namun, hanya karena itu menyebalkan kita harus tetap menjalani nya. Untuk mengatasinya saya mempunyai beberapa tips seperti membuat playlist yang menyenangkan yang positive vibes, anggap hari senin bisa menjadi hari baru untuk memulai something new , ingat hal-hal menyenangkan selama weekend kemarin dan bayangkan kita akan menemui nya di weekend selanjutnya.

Weekend bisa menyenangkan itu karena setelah kita bekerja selama weekday, berbeda dengan orang yang kita katakan freelance yang tidak mempunyai jam kerja khusus, mungkin weekend merupakan hari yang padat.

Sebagai penutup saya ingin memberikan beberapa pengingat tentang waktu, lebih baik cape bekerja daripada cape mencari kerja. Bahkan Nabi pun telah memberi kita wejangan jauh-jauh hari, Manfaatkanlah masa luang mu sebelum masa sibuk mu, manfaatkan masa muda mun sebelum masa tua mu.

Terima kasih telah membaca artikel ini, dan terima kasih juga telah mengikuti dari awal saya menulis sampai pada tahun 2022. God Bless All

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan jadi Pelangi bagi Mereka yang Buta Warna

Utopia dan Dystopia

Cara Menumbuhkan Minat Baca dan Rekomendasi Buku